Analisis Perbandingan Pemodelan Tiga Dimensi Struktur Menggunakan Tiga Alat Ukur Geomatika

Pemodelan tiga dimensi dapat dimanfaatkan dalam bidang teknik sipil dalam rangka analisa volume, evaluasi akurasi bentuk dan ukuran struktur eksisting dan penyelidikan atau pemantauan kondisi struktur. Beragam peralatan survey geomatika dapat dimanfaatkan untuk memperoleh data ukur dari suatu obyek eksisting. Data ukur tersebut dapat dimanfaatkan sebagai dasar pembuatan model tiga dimensi secara digital. Penelitian ini menggunakan alat ukur geomatika yang jamak digunakan yaitu Total Station (TS), Terrestrial Laser Scanner (TLS) dan Unmanned Aerial Vehicle (UAV). Obyek penelitian yang diukur dengan ketiga alat tersebut adalah struktur beton bertulang menara air yang berada di lingkungan Kampus Politeknik Pekerjaan Umum Semarang. Ketiga alat digunakan untuk memperoleh data ukur dari obyek penelitian dengan mendayagunakan metode dan karakteristiknya masing-masing. Dari pemodelan tiga dimensi diketahui alat yang paling akurat adalah TS, dengan nilai kesalahan 0,038 terpaut sedikit dengan TLS yaitu 0,004. Alat yang paling tidak akurat adalah UAV dengan nilai kesalahan 0,638. Dari penelitian ini disimpulkan bahwa jika ingin mendapatkan model 3 dimensi yang paling mendekati bentuk aslinya dan dengan cakupan obyek menyeluruh dapat dilakukan dengan kombinasi penggunaan TLS dan UAV.

Kata Kunci: akurasi, geomatika, pengukuran, tiga dimensi 

Pemodelan Hidraulik 2 Dimensi Kanal Banjir Timur Semarang Berbasis Data DEM dari Fotogrametri

Pola aliran pada suatu sungai dapat berpotensi menimbulkan erosi pada tanggul eksisting, terutama pada bagian-bagian tikungan sungai. Titik erosi juga terjadi pada beberapa lokasi di Kanal Banjir Timur Kota Semarang. Untuk mengetahui apakah dominasi titik erosi tersebut diakibatkan karena pola aliran sungai, maka perlu dilakukan pemodelen hidraulik secara 2 dimensi. Pemodelan hidraulik 2 dimensi secara matematis dapat dilakukan menggunakan software HEC-RAS. Data input topografi pada pemodelan 2 dimensi menggunakan HEC-RAS memerlukan data DEM untuk dapat membuat terrain pada ras Mapper. Pembuatan data DEM dapat dibuat menggunakan pemetaan fotogrametri dengan cara pengambilan foto udara menggunakan drone.

Pemetaan fotogrametri Kanal Banjir Timur dilakukan dengan Metode Corridor dan Bendungan Randugunting menggunakan Metode Area yang menghasilkan data terrain berupa data DEM. Nilai RMSE hasil pengolahan data orthophoto di Kanal Banjir Timur menghasilkan nilai 2.24406 cm, sedangkan untuk Bendungan Randugunting sebesar 2.44684 mm. Hasil pemodelan hidraulik 2-dimensi menggunakan HEC-RAS menghasilkan velocity di area longsoran (lereng kanan) pada rentang 0.5-1 m/dt pada debit banjir maksimum sebesar 138 m³/dt. Pola aliran di lokasi longsoran yang ditunjukkan dengan arah static velocity dan particle tracing, dominan aliran terjadi di bagian tengah (channel) dan kiri (left bank), sedangkan area longsor berada pada kanan aliran (right bank). Dari hasil pemodelan 2-dimensi Kanal Banjir Timur dapat disimpulkan bahwa penyebab dominan terhadap longsoran bukan berasal dari pola aliran di Kanal Banjir Timur.

Kata Kunci: fotogrametri, UAV, drone, pemodelan 2-dimensi, HEC-RAS

Pemetaan Dalam Rangka Fact Finding Kinerja Tanggul Long Storage Dalam Penanganan Banjir Rob di Kabupaten / Kota Pekalongan

Pantai Utara Jawa Tengah, khususnya Pekalongan, adalah salah satu kawasan pesisir yang mengalami Land Subsidence dan banjir rob yang signifikan. Berbagai langkah untuk menanggulangi banjir di Pekalongan sudah cukup banyak dilakukan termasuk pembuatan tanggul long storage. Tetapi dampak dari banjir rob masih tetap berdampak terutama pada kawasan di Kecamatan Wonokerto dan Kecamatan Tirto di Kabupaten Pekalongan, serta di Kecamatan Pekalongan Utara Kota Pekalongan. Tujuan penelitian adalah untuk mendapatkan data dasar berupa peta yang mencakup citra, topografi dan kontur kawasan terdampak banjir rob sebagai data awal untuk dasar evaluasi kinerja tanggul long storage. Survey Topografi dilaksanakan dengan metode pemetaan udara yang menggunakan teknologi drone dan GPS Geodetik serta memanfaatkan fotogrametri untuk pengolahan datanya. Dari pelaksanaan penelitian didapatkan peta citra yang dapat menampilkan kondisi aktual area long storage dan kawasan sekitarnya sampai dengan 3,02 cm per piksel. Selain peta citra, didapatkan juga peta kontur kawasan yang memberikan indikasi elevasi permukaan tanggul long storage.

Kata Kunci :  pemetaan, fotogrametri, rob

Analisis Akurasi Pemodelan Building Information Modeling (BIM)

Berbasis Data Point Cloud (Scan to BIM) Dari Terrestrial Laser Scanner (TLS) dan Unmanned Aerial Vehicle (UAV)

Pemodelan di dalam Building Information Modeling (BIM) merupakan salah satu hal utama yang akan menentukan siklus keseluruhannya. Selama ini pemodelan BIM dilakukan dengan menggunakan data yang sudah ditentukan baik dalam bentuk dokumen teknis tertulis maupun dokumen gambar. Pemodelan BIM saat ini lebih banyak dilakukan pada tahap perencanaan, pengawasan dan pelaksanaan. Pemodelan BIM pada tahap operasi dan pemeliharaan tetap diperlukan karena BIM merupakan siklus yang berkelanjutan selama umur layan konstruksi.

Pemodelan BIM pada tahap operasi dan pemeliharaan dapat dilakukan dengan berbasis pada data as built drawing atau data pengukuran langsung pada obyek eksisting yang akan dimodelkan. Salah satu metode akuisisi data dimensi eksisting adalah dengan menggunakan Terrestrial Laser Scanner dan Unmanned Aerial Vehicle. Dari kedua alat tersebut dapat dihasilkan data berupa point cloud yang bisa menjadi referensi dalam pemodelan jika dimasukkan ke dalam aplikasi BIM.

Pemodelan BIM secara manual berdasarkan data point cloud baik dari TLS maupun UAV dapat dilakukan dengan hasil Pemodelan BIM berbasis point cloud dari TLS secara manual lebih akurat dan konsisten akurasinya jika dibandingkan menggunakan data point cloud dari UAV. Meskipun akurasi hasil pemodelannya lebih rendah, tetapi metode fotogrametri menggunakan UAV dapat menjadi alternatif metode dalam akuisisi data point cloud untuk keperluan pemodelan BIM yang lebih murah dan cepat dibanding TLS

Kata Kunci: BIM, point cloud, akurasi